Melinda Aksa: Perempuan Motor Penggerak Ekonomi Keluarga
1 min read
![]() |
Melinda Aksa: Perempuan Motor Penggerak Ekonomi Keluarga |
Kegiatan ini diikuti oleh Pengurus TP PKK Kota Makassar, Dekranasda, serta Pokja Bunda PAUD.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Kepala BI Sulsel Rizki Ernadi, dan
Ketua TP PKK Makassar, Melinda Aksa.
Melinda menekankan urgensi literasi digital sebagai pondasi ekonomi keluarga.
“Perempuan adalah motor penggerak ekonomi keluarga. Jika mereka cakap secara digital dan finansial, maka ekonomi lokal pun akan semakin kuat dan berdaya saing,” ujarnya.
Melinda Aksa juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memberdayakan perempuan.
“Dengan semangat Kartini, mari kita jadikan perempuan Makassar sebagai pelopor kemandirian finansial, yang cerdas secara digital dan tangguh secara ekonomi,” ucapnya.
Lebih jauh, Melinda berharap para peserta bisa menjadi agen literasi digital.
“Dengan semangat kolaboratif dan dukungan semua pihak, literasi digital dan keuangan di kalangan perempuan Makassar diharapkan terus meningkat, demi terwujudnya keluarga yang mandiri secara ekonomi dan siap menghadapi tantangan masa depan,” jelasnya.
Materi dalam sosialisasi ini mencakup edukasi QRIS, program PeKA, dan kampanye CBP Rupiah.
Manajer BI Sulsel, Rizky Shantika Putri, juga membahas risiko keuangan digital seperti Judol, Pinjol ilegal, dan penipuan digital.
Tak hanya dari Bank Indonesia, materi lainnya juga dibawakan oleh perwakilan dari Bank Mandiri yang membahas strategi pengelolaan keuangan rumah tangga serta mengenal produk-produk investasi.
Salah seorang peserta, Indira Purnamasari, Ketua Pokja IV TP PKK Kota Makassar, menyampaikan kesan dan harapannya usai mengikuti kegiatan tersebut.
Tak hanya itu, dia mengaku mendapatkan banyak wawasan baru yang membuatnya semakin tertarik untuk mendalami topik investasi keuangan.
“Setelah mengikuti acara tadi, saya merasa lebih yakin untuk belajar lebih dalam lagi mengenai investasi keuangan dengan tujuan mencapai kemandirian finansial keluarga. Harapan saya acara tersebut lebih sering dilakukan dan rutin, sehingga ibu-ibu menjadi lebih paham lagi mengenai investasi keuangan,” ujarnya. (*)